Friday, November 6, 2009
Perjalanan Rohani ke Israel-1 : Tiang api dan Tiang Awan
Sunday, March 22, 2009
Menjadi Murid Kristus
Pendahuluan :
Sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, Tuhan Yesus memberikan pesan kepada para murid-muridNya pada Mat 28 : 19 :” Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Jadi perintah terakhir kepada murid-murid Yesus adalah agar mereka pergi untuk menjadi semua bangsa menjadi murid.
Untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus, tentu harus melalui beberapa tahapan yaitu mulai dari pribadi-à keluarga-à Semua Jemaat Gereja Lokal -à komunitas-à Kota --à Bangsa.
Sekarang timbul pertanyaan kenapa Yesus memerintahkan supaya mereka membentuk murid bukan orang Kristen ? Saya percaya Yesus mempunyai alasan yang cukup kuat, sebab saat ini orang Kristen sudah sangat banyak, tetapi dari sekian banyak orang berapa orang yang benar-benar menjadi murid sejati.
Pada tulisan yang sederhana, saya mau menyampaikan ada 3 hal penting yang diharapkan Tuhan Yesus dari murid-murid .
Pembahasan :
Ada 3 hal yang diharapkan Tuhan, dari seorang Murid Kristus yang sejati
1. Lidah / Perkataan Seorang Murid
Yes a 50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Berdasarkan ayat ini, seorang Murid Sejati selalu memberikan perkataan yang memberikan semangat yang kepada orang-orang yang letih lesu, artinya seorang murid sejati selalu memiliki perkataan yang memotivasi, memberi semangat, menghibur, menyembuhkan orang – orang yang memerlukan. Seorang murid sejati, selalu mempunyai perkataan positif artinya selalu melihat hal-hal positif pada kondisi yang buruk sekalipun.
Bukankah dunia membutuhkan orang seperti ini hari-hari ini ? Saya dapat bayangkan , kalau semua orang kristen adalah motivator yang baik, betapa bahagianya orang-orang yang selalu berada di sekitar kita.
2. Telinga Seorang Murid
Yes 50 : 4b;” . Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.”
Hal yang kedua yang Tuhan inginkan dari kita adalah kita memiliki Telinga Seorang Murid. Seorang Murid yang sejati, akan selalu rindu mendengarkan suara Tuhan. Sebab ketika kita mendengarkan suara Tuhan, maka kita menerima penghiburan, arahan ,pimpinan dan pengajaran.
3. Disiplin Seorang Murid
Kata murid berasal dari disciple dan dari kata ini berasal kata ” disiplin ”. Sebagai murid Kristus yang sejati, kita diminta menjadi orang disiplin dalam segala hal. Seperti disiplin tubuh, disiplin rohani,disiplin undang-undang , disiplin pekerjaan, dan lain-lain.
1 Kor 9 :27:” Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Saudaraku, dunia sedang menunggu murid-murid Kristus memanifestasikan eksistensinya di tengah-tengah dunia ini, sebagai contoh, Jemaat Efesus dapat menggoncang seluruh Efesus dan seluruh Asia hanya dalam waktu 2 Tahun, bagaimana dengan kita jemaat Kristus saat ini ?
Sunday, March 15, 2009
Memasuki Zona Kemuliaan Tuhan
Monday, February 2, 2009
JEHOVA JIREH
Pendahuluan
- Meresponi Perintah Tuhan segera dengan segala resiko: Dari Kej 22;1-3, Tuhan memberikan perintah mempersembahkan Ishak dan Alkitab Abraham segera berangkat ke Gunung Moria untuk mempersembahkan Ishak. Meresponi perintah Tuhan yang menguntungkan sangat mudah untuk dilakukan, tapi untuk perintah Tuhan yang mengandung resiko mungkin kita akan berpikir panjang atau kita berkata:" Ini pasti bukan dari Tuhan." Dalam kasus ini, Abraham disuruh untuk mempersembahkan anak tunggal yang telah ditunggu selama 25 Tahun. Bagaimana respon kita ?
- Tidak hitung-hitungan kepada Tuhan. Dari Kej 22 :4-5, dikatakan bahwa setelah tiga hari perjalanan, maka bujangnya Abraham tinggal sedangkan Abraham dan Ishak melanjutkan perjalanan. Dari ayat ini kita pelajari bahwa untuk menjadikan Allah menjadi Jehova dalam hidupkan ada harga yang harus kita bayar yaitu tidak hitung-hitungan dengan Allah baik dari segi waktu, tenaga atau keuangan kita.
- Rela memikul beban pemimpin kita. Dari Kej 22 :6;" Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Kalau kita ingin menjadikan Allah menjadi Jehova Jireh, maka kita harus dengan rela memikul beban yang diberikan oleh pemimpin di atas kita. Dalam kerelaan memikul beban ini adalah pertanda ketaatan kepada otoritas di atas kita.
- Rela mengikatkan diri kepada Tuhan. Dari Kej 22 :" Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sebenarnya Ishak bisa saja meronta dan berlari ketika ia mau diikat, tetapi karena kerelaannya mengikatkan diri maka ia pasrah. Biasanya selama kita masih untung maka kita akan rela mengikatkan diri, tetapi ketika ada ketidaknyamanan atau resiko pada umumnya orang akan melarikan diri. Kalau kita mau menjadikan Allah sebagai Jehova Jireh, maka kita harus rela mengikatkan diri kepada Tuhan walaupun terjadi ketidaknyamanan dalam hidup kita.
- Rela melepaskan hak atas sesuatu yang kita anggap paling berharga ( Kej 22 :11). Bagi Abraham Ishak adalah harta yang paling mahal. Sebenar Abraham rela menggantikan dengan seluruh harta kekayaannya asal saja Ishak tidak dikorbankan, tetapi Tuhan tidak mau. Saudara, kalau kita ingin Allah menjadi Jehova Jireh dalam hidup kita, mari kita melepaskan hak kita atas hal-hal yang sangat berharga dalam hidup kita. Apakah hal-hal yang berharga ? Hal-hal yang berharga adalah sesuatu yang bisa menggantikan atau menggeser posisi Allah dalam hidup kita.
Saudara, setelah Abraham melakukan kelima step di atas, maka Allah berkata pada Kej 22 :12-13:"12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." 13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
Dari ayat kita lihat, setelah Abraham melakukan ke lima step di atas, Abraham bukannnya kehilangan Ishak tapi justru Allah menyediakan sesuatu untuk dikorbankan. Dan selanjutnya Allah berkata pada Kej 22 :14:"Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan(JEHOVA JIREH)"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Penutup
Ketika kita dengan rela melakukan kelima step di atas, maka kita tidak akan kehilangan tapi justru kita akan mendapatkan dan Allah akan menjadi JEHOVA JIREH bagi keuangan,kebahagiaan, pekerjaan, bisnis kita, dll